ï»żHome Ruang Angkasa Selasa, 26 Oktober 2021 - 1500 WIBloading... Planet pertama di luar galaksi Bima Sakti akhirnya ditemukan dengan menggunakan Chandra X-Ray milik NASA. Foto/IST A A A JAKARTA - Pencarian planet di luar galaksi Bima Sakti akhirnya mulai menemukan jawaban. Baru-baru ini peneliti dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics di Cambridge, Amerika Serikat berhasil mendeteksi sebuah planet yang ada di galaksi Pusaran atau Whirlpool. Penemuan itu merupakan penantian panjang mengingat saat ini peneliti dan NASA berupaya keras menemukan keberadaan planet di luar galaksi Bima Sakti . Dalam upaya itu sudah exoplanet berhasil diidentikasi. Hanya saja seluruhnya masih ada dalam lingkup galaksi Bima Sakti. Keberadaan planet itu awalnya terdeteksi dengan mengunakan teleskop milik NASA, Chandra X-Ray. Setelah melakukan pengamatan yang dalam di galaksi pusaran atau Messier 51, terdapat indikasi adanya sebuah benda luar angkasa yang bisa diidentifikasi sebagai sebuah planet. Disebutkan BBC dari penemuan itu diperkirakan planet tersebut memiliki ukuran yang sama dengan Saturnus. Baca Juga Menurut Dr Rossane Di Stefano dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics di Cambridge, Amerika Serikat penemuan itu merupakan progress yang sangat diharapkan. Apalagi metode yang mereka gunakan dalam menemukan keberadaan planet itu sudah berhasil menemukan banyak exoplanet yang ada di Bima Sakti. Upaya penemuan planet baru itu memang bergantung pada teleskop Chandra X-Ray. Diketahui Chandra X-Ray merupakan satu dari empat observatorium besar milik NASA selain Hubble, Compton dan Spitzer. Chandra X-Ray berbeda karena mengandalkan sinar X untuk mendeteksi keberadaan benda-benda luar angkasa. Baca Juga Keberadaan planet yang ditemukan tim Dr Rosanne Di Stefano ditandai dari penurunan kecerahan sinar X yang ditangkap dari sebuah objek. Diketahui objek di luar angkasa biasanya berisi bintang neutron atau lubang hitam yang biasanya mengeluarkan sinar X. Keberadaan planet yang ada di bintang neutron atau lubang hitam itu akan sedikit menghalangi pancaran sinar X dari bintang neutron atau lubang hitam. Dari situah keberadaan planet yang ukurannya seperti Saturnus itu ditemukan. "Ini cara yang unik dan sangat cocok untuk menemukan planet dengan menggunakan sinar X," ujar Dr Rossane Di Stefano. Di saat yang bersamaan dia juga mengatakan temuan ini sangat terbuka untuk dikritisi dan dikuatkan dengan data-data yang lain. "Kami sadar kami membuat klaim yang perlu dipertanggungjawabkan. Untuk itu kami meminta bantuan astronom lain untuk melihat temuan ini dengan baik," terang Julian Berndts dari Princeton University, New Jersey, Amerika Serikat. "Kami sangat yakin argumen kami sangat kuat dan ini merupakan sebuah proses kerja dari sebuah kegiatan ilmiah," sambungnya. wsb planet bima sakti galaksi tata surya Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 20 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 2 jam yang lalu 6 jam yang lalu
NASA/CXC/M. weiss Para astronom telah menemukan bukti calon planet di galaksi M51, mewakili apa yang bisa menjadi planet pertama yang terdeteksi di luar Bima Sakti. planet di luar Tata Surya kita memang sudah banyak yang ditemukan oleh para astronom dengan berbagai kondisi dan bentuknya masing-masing. Namun, temuan planet yang berada di luar galaksi mungkin baru kali ini kita dengar. Sebuah planet ekstrasurya adalah planet di luar tata surya kita yang biasanya mengorbit bintang selain matahari kita sendiri di galaksi kita. Sampai saat ini, semua exoplanet lain telah ditemukan di Bima Sakti, dan sebagian besar telah ditemukan kurang dari tahun cahaya jaraknya dari Bumi. Para astronom yang menggunakan Observatorium Sinar-X Chandra NASA, baru-baru ini, telah mendeteksi keberadaan planet potensial pertama di luar Bima Sakti. Planet pertama ini terletak di galaksi spiral megah Messier 51 M51. Planet jauh ini, ditemukan saat transit di sebuah bintang di luar galaksi kita, memberikan cahaya baru dalam pencarian planet ekstrasurya pada jarak yang lebih jauh daripada sebelumnya. Jarak planet potensial pertama ini adalah sekitar 28 juta tahun cahaya, yang berarti akan ribuan kali lebih jauh daripada yang ada di Bima Sakti. Melansir Tech Explorist, Rosanne Di Stefano dari Pusat Astrofisika Harvard & Smithsonian CfA di Cambridge, Massachusetts mengatakan, âKami mencoba membuka arena baru untuk menemukan dunia lain dengan mencari kandidat planet pada panjang gelombang sinar-X, sebuah strategi yang memungkinkan untuk menemukannya di galaksi lain.â Baca Juga Astronom Temukan Sinyal Aneh Berasal dari Pusat Galaksi Bima Sakti NASA/ ESA/STScI/Grendler /CXC/SAO/R. DiStefano, dkk Gambar komposit M51 dengan sinar-X dari Chandra dan cahaya optik dari Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA berisi sebuah kotak yang menandai lokasi calon planet yang mungkin. Hasil temuan baru ini telah dipublikasikan di jurnal Nature Astronomy pada 25 Oktober 2021 yang diberi judul A possible planet candidate in an external galaxy detected through X-ray transit. Temuan tersebut didasarkan pada transit, yaitu peristiwa di mana perjalanan sebuah planet di depan bintang menghalangi sebagian cahaya bintang dan menghasilkan kemiringan yang khas. Data pengamatan diperoleh dari teleskop berbasis darat dan luar angkasa. Tim peneliti mencari penurunan kecerahan sinar-X dari biner terang sinar-X, yang biasanya berisi bintang neutronâketika bintang masif runtuhâatau lubang hitam yang menarik gas dari bintang yang mengorbit dekat. Bahan di dekat bintang neutron atau lubang hitam menjadi sangat panas dan bersinar dalam sinar-X. Baca Juga Studi Ilmuwan Mengungkap Cakram Bima Sakti yang Goyah dan Berkobar Daerah yang menghasilkan sinar-X terang itu kecil, sehingga planet yang lewat di depannya akan mudah dikenali, karena akan menghalangi sebagian besar, atau semua sinar-X. Hal ini memungkinkan exoplanet untuk dideteksi pada jarak yang jauh lebih jauh, daripada studi transit cahaya optik saat ini, yang harus mampu mendeteksi penurunan kecil dalam cahaya karena planet ini hanya menghalangi sebagian kecil dari bintang. Dengan menggunakan metode inilah, para astronom berhasil mendeteksi kandidat exoplanet dalam sistem biner yang disebut M51-ULS-1, yang terletak di M51. Transit sinar-X yang mereka temukan menggunakan data Chandra berlangsung sekitar tiga jam, di mana emisi sinar-X turun menjadi nol. Namun, para peneliti harus menunggu lama untuk memastikan apakah mereka telah menemukan planet ekstragalaksi atau bukan. Karena orbitnya yang besar, kandidat planet ini tidak akan melintas di depan pasangan binernya selama 70 tahun lagi, yang berarti perlu waktu puluhan tahun untuk mengonfirmasi pengamatan tersebut. Baca Juga Planet Dingin Hampir Mengisi Seluruh Tempat di Galaksi Bima Sakti Arkadiusz Wargula from Getty Images / Canva Penggambaran exoplanet di tata surya asing dengan bintang matahari; exoplanet baru ini telah ditemukan di galaksi yang sama sekali berbeda. âSayangnya untuk mengonfirmasi bahwa kita melihat sebuah planet, kita mungkin harus menunggu beberapa dekade untuk melihat transit lain. Dan karena ketidakpastian tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengorbit, kami tidak akan tahu persis kapan harus mencari.â kata Nia Imara, rekan penulis dari University of California di Santa Cruz. Julia Berndtsson dari Universitas Princeton di New Jersey juga turut berkomentar, âKami tahu kami membuat klaim yang menarik dan berani, jadi kami berharap astronom lain akan melihatnya dengan sangat hati-hati. Kami pikir kami memiliki argumen yang kuat, dan proses ini adalah cara kerja sains.â Para peneliti akan mencari arsip dari kedua Chandra, yang memiliki kumpulan data substansial untuk sekitar 20 galaksi, dan satelit Badan Antariksa Eropa XMM-Newton, untuk kandidat planet ekstrasurya lainnya di galaksi lain. Mereka menambahkan bahwa jalur penelitian lain yang menarik adalah mencari transit sinar-X di sumber sinar-X Bima Sakti untuk menemukan planet terdekat baru di lingkungan yang tidak biasa. Hasil temuan penelitian ini sendiri, dibuat saat tim mencari transit sinar-X di tiga galaksi di luar galaksi Bima Sakti, menggunakan Chandra dan XMM-Newton Badan Antariksa Eropa. Pencarian tersebut mencakup 55 sistem di M51, 64 sistem di Messier 101 galaksi "Kincir", dan 119 rencananya di Messier 104 galaksi "Sombrero". Jika planet itu benar-benar ada, para ahli mengatakan bahwa ia harus bertahan dari ledakan supernova yang menciptakan bintang neutron atau lubang hitam. Baca Juga Misteri Seabad Terpecahkan Asal-usul Sinar Kosmis Bima Sakti PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Sejauhini hampir 5.000 planet di luar telah ditemukan dan telah terdeteksi di dalam galaksi Bima Sakti.Sebuah planet ekstrasurya di M51 akan berjarak sekitar 28 juta tahun cahaya. "Jika sebuah planet ada dalam sistem ini, kemungkinan besar ia memiliki sejarah yang kacau dan masa lalu yang penuh kekerasan," tulis badan antariksa itu di situsnya. Seperti yang telah kita ketahui, ada banyak planet, bintang dan berbagai benda langit di luar angkasa yang tidak terhingga jumlahnya. Sebagian besar dari planet, bintang dan benda langit itu berada di dalam sebuah sistem tata surya. Sedangkan tata surya sendiri berada pada sebuah sistem yang disebut sebagai apa itu galaksi? Galaksi merupakan kumpulan dari berbagai macam bintang yang terdiri atas lebih dari satu benda angkasa berukuran besar dan dikelilingi oleh benda angkasa lain yang saling tarik menarik berdasarkan gaya gravitasi secara teratur. Seperti yang telah diketahui sebelumnya, sistem tata surya kita yang terdiri atas matahari, planet bumi, dan ketujuh planet lainnya, berada dalam sebuah sistem ini, pada ahli astronom telah menemukan bahwa ada sekitar 2 triliun galaksi yang ada di alam semesta ini. Beberapa di antaranya sudah memiliki nama. Dan yang terkenal adalah galaksi andromeda dan galaksi bima sakti. Matahari, planet bumi yang kita tempati dan ketujuh planet yang kita ketahui berada pada galaksi bima Sejarah Galaksi Bima SaktiIstilah galaksi bima sakti hanya berlaku di Indonesia. Pemberian nama tersebut berdasarkan nama tokoh wayang bernama Bima yang merupakan anggota pandawa. Masyarakat Jawa Kuno memberikan istilah tersebut saat melihat susunan bintang di langit. Saat diamati dan ditarik garis akan membentuk gambar yaitu Bima yang sedang dililit oleh seekor ular hal menarik yang perlu diketahui. Istilah bima sakti diberikan oleh presiden pertama Indonesia, Bapak Soekarno saat berkunjung ke Observatorium Bosscha, Lembang. Ketika itu beliau melihat galaksi Milky Way seperti seekor ular naga yang sedang membelit negara lain, galaksi Bima Sakti disebut sebagai galaksi Milky Way. Tidak ada yang tahu pasti dari mana asal nama itu. Namun, istilah Milky Way yang kita kenal berasal dari Romawi Kuno yaitu Via Lactea. Secara harfiah berarti jalan susu dalam bahasa latin. Cerita lain datang dari Yunani, yaitu Hera istri dari Zeus sedang menyusui Herkules, namun dia terkejut saat Herkules mengigit puting Hera dan secara tiba-tiba melempar Herkules. Air susu yang berceceran itu membentuk jalur berkabut di langit dan dikenal dengan istilah jalur Bima Sakti atau Milky Way Galaxy tercipta dengan dimulainya saat kurang dari satu juta tahun setelah Big Bang, galaksi kecil pertama lahir. Terbuat dari awan hidrogen, bintang dan materi gelap. Gravitasi menarik semua galaksi bersama-sama dan akhirnya berkembang terus selama 13 milyar tahun sampai sekarang. Sekitar 10 milyar tahun adalah waktu dimana terjadi penggabungan dari berbagai macam galaksi. Pada proses ini, mulai terbentuk piringan spiral galaksi. Selanjutnya, galaksi-galaksi mulai terbentuk termasuk Galaksi Bima Sakti, terus berkembang secara lambat dan menghasilkan gas serta galaksi-galaksi Planet Yang Terdapat Di Galaksi Bima SaktiMatahari yang kita kenal sebagai pusat tata surya merupakan bintang. Pada penjelasan sebelumnya, diketahui bumi merupakan bagian dari sistem tata surya. Matahari dan delapan planet merupakan bagian dari tata surya juga. Sistem tata surya masih dikaji secara mendalam hingga saat ini. Tata surya kita termasuk ke dalam salah satu sistem yang terdapat di Galaksi Bima dari jumlah bintang yang terdapat di galaksi Bima Sakti ini, para peneliti menghitung secara matematika dan diperkirakan ada sekitar 800 juta hingga 3,2 triliun planet. Namun, itu masih perlu dipastikan lagi,mengingat ada jumlah planet yang mungkin layak huni dan beberapa exoplanet yang sejauh ini masih dilakukan penelitian. Beberapa planet yang telah ditemukan oleh para astronom, beberapa di antaranya telah memiliki B1257+12A termasuk exoplanet pertama yang ditemukan. PSR B1257+12A berukuran lebih besar dari pada bulan dan mengorbit pada lingkungan yang keras pada sebuah Pegasi b, bukan merupakan planet pertama yang ditemukan. Namun, telah dikonfirmasi bahwa planet ini mengelilingi sebuah matahari seperti bintang. Meskipun begitu, planet ini seperti layaknya planet lain yang kita B1620-26b, namanya sama seperti exoplanet lain. Meskipun begitu, planet ini merupakan planet tertua yang telah diketahui berusia sekitar 12,7 juta tahun. Masih termasuk muda dibandingkan alam 876d, planet ini 15 tahun cahaya dan merupakan planet yang berukuran kecil namun berbatu, cukup jauh posisinya dan lebih besar dari bumi. Orbit planet ini berada pada fraksi planet Merkurius ke matahari. Planet ini sangat panas, namun planet ini memberikan informasi bahwa terdapat planet berbatu di dalam tata surya Terdapat 4 planet kecil yang mengorbit di Gliese-581. Dua diantaranya kemungkinan dapat dihuni. Gliese-581c salah satu planet yang terdapat pada tepi dalam termasuk ke zona planet layak huni dan memiliki persamaan dengan Planet Venus. Planet lain yaitu Gliese-581d yang berada di tepi Ada masalah untuk pengklasifikasi exoplanet kecil. Planet ini lebih besar dari Planet Bumi namun lebih kecil dari Planet Neptunus. Kepler-11f disebut juga sebagai Neptunus merupakan planet yang paling mirip dengan bumi sejauh ini. Planet ini memiliki bintang yang berukuran sama dengan matahari. Lama tahunnya lebih lama sedikit dibanding bumi dan sedikit lebih besar ukurannya dari bumi. Namun, diyakini sebagai planet yang layak merupakan exoplanet pertama yang bisa dilihat secara langsung. Planet ini lebih masif daripada Jupiter dan relatif muda, terlebih dari betapa mudahnya menemukan planet ini pertama Jumlah Bintang Di Galaksi Bima SaktiPara ahli astronom melakukan perhitungan berapa jumlah planet yang terdapat di Galaksi Bima Sakti dengan cara mengkalkulasikan masa galaksi bima sakti dan mengestimasikan berapa besar masa dari bintang-bintang. Berdasarkan hasil perhitungan, para peneliti memperkirakan ada sekitar 100 sampai 400 milyar bintang beberapa mengatakan triliun bintang. Bintang terdekat dengan bumi selain matahari yaitu memiliki jarak 4,2 tahun cahaya adalah Proxima Centauri. Beberapa bintang bisa kita lihat dari bumi dan memiliki cahaya bintang yang paling terang, diantaranya yaitu Sirius The Dog Star, Kanopus, Rigel KentaurusAlpha Centauri, Arcturus, Vega, Capella, Rigel, Procyon, Achernar, dan Cara Melihat Galaksi Bima Sakti Dari BumiUntuk melihat Galaksi Bima Sakti tidak perlu harus keluar angkasa. Dari bumi, kita masih bisa melihat bagaimana Galaksi Bima Sakti itu. Pertama hal yang perlu diperhatikan yaitu tempat pengamatan terbebas dari polusi cahaya. Sebab saat melakukan pengamatan dibutuhkan kondisi langit yang gelap. Bagi orang awam mungkin berpikir bahwa dibutuhkan teleskop untuk melihat Galaksi Bima Sakti seperti pada foto-foto yang beredar. Padahal teleskop itu tidak mencangkup keseluruhan Galaksi Bima Sakti yang memang sangat besar dan luas, hanya mengambil gambar secara yang diambil menggunakan kamera memang akan menghasilkan gambar yang cukup jelas. Dan akan terlihat ada banyak bintang dengan berbagai warna yang berbeda, yang hasilnya tentu berbeda dengan melihat menggunakan mata telanjang. Yang akan dilihat dengan mata telanjang yaitu langit gelap dan beberapa bintang yang masih dapat dilihat oleh kita melakukan pengamatan Galaksi Bima Sakti, sebenarnya yang dilihat adalah inti dari Galaksi Bima Sakti. Posisi inti tersebut berada pada rasi bintang Sagitarius yang merupakan bagian paling terang di Galaksi Bima Sakti. Tata surya kita terletak pada lengan Orion yang merupakan lengan kecil di Galaksi Bima Sakti. Lengan Orion letaknya tidak jauh dari rasi bintang Sagitarius, jadi itulah kenapa kita bisa melihat inti dari dari Galaksi Bima sembarang waktu bisa kita lakukan untuk melihat Galaksi Bima Sakti. Ada waktu-waktu tertentu untuk dapat melihat Galaksi Bima Sakti. Inti Galaksi Bima Sakti, bisa kita lihat sekitar setengah tahun. Untuk bagian bumi yang mengalami musim dingin Bulan Desember-Bulan Februari, kemungkinan untuk melihat Galaksi Bima Sakti sangat kecil, karena posisinya terlalu dekat dengan matahari. Pada saat musim semi Bulan Maret-Bulan Mei, akan terlihat beberapa jam sebelum matahari terbit. Sedangkan waktu terbaik untuk melihat Galaksi Bima Sakti yaitu pada saat Bulan Juni-Bulan Agustus atau saat musim panas. Sedangkan saat Bulan September-Bulan November musim gugur, Galaksi Bima Sakti akan terlihat saat menjelang pembahasan tentang Galaksi Bima Sakti. Semoga bermanfaat. Ditemukan 10 Planet Baru di Galaksi Bima Sakti. Tanggal 9 Januari 2021, Dibaca 150 kali. Menerapkan Disiplin di Sekolah. Tanggal 8 Januari 2021, Dibaca 250 kali. Pentingnya Pengecekkan Kesehatan Secara Berkala. Tanggal 7 Januari 2021, Dibaca 300 kali. foto-di-museum-zoologi. Kontak. Alamat :TEMPOCO, Jakarta - Tim peneliti dari Amerika Serikat dan Cina menemukan bukti potensi keberadaan planet di luar Galaksi Bima Sakti. Jika terbukti benar, eksoplanet--planet di luar sistem tata surya--pertama yang ditemukan di luar galaksi itu akan diberi nama M51-ULS-1b.
- Alam semesta yang kita diami terdiri dari miliaran bintang, planet, dan galaksi. Sementara, Bumi tempat manusia tinggal, berada di galaksi Bima Sakti, satu dari sekian banyak galaksi yang ada di alam semesta Bumi, ada sejumlah planet lain yang tinggal di galaksi yang sama, yaitu Merkurius, Venus, Mars, Saturnus, Jupiter, Uranus, dan Neptunus. Semua planet tersebut berputar mengelilingi bintang mega besar bernama matahari. Namun, tahukah Anda mengapa galaksi ini dinamakan galaksi Bima Sakti?Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN Thomas Djamaluddin mengaku tak tahu secara pasti mengenai asal usul penamaan Bima Sakti. Akan tetapi, beberapa sumber mengatakan bahwa nama galaksi ini diambil dari tokoh pewayangan bernama Bima. "Saya tidak tahu secara pasti asal usulnya, tetapi kabarnya taburan ratusan miliar bintang yang membentang diasosiasikan dengan selendangnya Bima yang sakti," kata Thomas kepada Sabtu 12/9/2020. Hal itu sama halnya dengan orang Barat yang mengasosiasikan miliaran bintang itu dengan jalur bersusu atau Milky Way dan orang Jepang dengan sungai Perak Gin-ga. Ia pun tak tahu sejak kapan istilah itu pertama kali digunakan untuk menyebut galaksi ini.C7C9KX.